Mengenal Infertilitas Dan Faktor Penyebabnya
.jpg)
Infertilitas adalah gangguan kesuburan yang menghambat pasangan suami istri untuk bisa hamil dan memiliki keturunan. Infertilitas bisa terjadi pada pria dan wanita, atau gabungan keduanya. Beruntungnya, pasangan dengan masalah infertilitas masih memungkinkan untuk bisa mendapatkan keturunan.
Gejala Infertilitas
Sulit hamil dan belum hamil mungkin jadi dua hal yang perlu dibedakan. Anda yang baru menikah dalam kurun waktu kurang dari satu tahun dan belum memiliki keturunan bukan berarti mengalami infertilitas. Beberapa wanita juga mengalami menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak sama sekali dalam waktu yang panjang.
Pada pria, gejala infertilitas bisa sangat beragam. Infertilitas pria cenderung terjadi karena masalah hormon. Kondisi ini bisa sangat mempengaruhi kualitas sperma. Kondisi lain yang bisa mempengaruhi kesuburan adalah pembuluh darah vena di testis yang membesar sehingga mempengaruhi kualitas sperma.
Gejala yang sering terlihat adalah sulitnya rambut tumbuh pada tubuh. Selain itu, beberapa pria yang mengalami gangguan infertilitas biasanya sulit mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.
Faktor Penyebab Infertilitas
Infertilitas sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada sejumlah kondisi yang membuat gangguan kesuburan ini bisa meningkat risikonya. Berikut faktor penyebab yang bisa mendukung infertilitas:
1. Bertambahnya usia
Usia memegang peran penting dalam urusan kesuburan sistem reproduksi. Wanita yang sudah berusia di atas 35 tahun memiliki persentase yang lebih kecil untuk hamil.
Makin mendekati masa menopause, wanita akan lebih sulit untuk hamil. Dalam sebuah penelitian, wanita berusia di atas 38 tahun hanya memiliki peluang untuk hamil sebesar 78 persen.
2. Pola hidup tidak sehat
Tubuh dan kesehatan seseorang akan sangat berpengaruh juga pada segala yang dikerjakan dan dikonsumsi. Hal ini membuat mereka yang memiliki pola hidup tidak sehat biasanya tingkat kesuburannya juga lebih kecil. Pola hidup tidak sehat ini bisa berupa kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, hingga mengonsumi makanan siap saji.
Pola hidup tidak sehat ini bisa merusak organ reproduksi, baik pria maupun wanita. Terlebih lagi, wanita yang memiliki kebiasaan merokok lebih berisiko mengalami keguguran atau cacat lahir. Asap rokok akan mengganggu sel telur sehingga membuat orang mengalami infertilitas.
3. Berat badan yang kurang ideal
Bedat badan sering menjadi indikator kesehatan seseorang. Mereka yang memiliki berat badan tubuh berlebih sering dikaitkan dengan risiko penyakit mematikan. Berat badan berlebih juga mengganggu sistem reproduksi sehingga membuat seseorang sulit untuk hamil.
Namun, bukan berarti mereka yang memiliki tubuh terlalu ramping akan aman dari risiko infertilitas. Berat badan di bawah normal selalu dikaitkan dengan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Hal ini pun cenderung membuat organ tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.
4. Gangguan hormon
Gangguan hormon bisa dialami oleh siapa pun. Masalah pada hormon ini sebenarnya bisa terlihat jelas dari kondisi tubuh. Mereka yang mengalami kondisi gangguan hormon kehamilan bisa juga mengalami gangguan di organ tubuh lainnya.
Gangguan hormon pun bisa membuat produksi sperma pada pria dan sel telur pada wanita terganggu. Sebagian besar gangguan hormon terjadi seiring bertambahnya usia. Namun, ada lagi faktor lain yang bisa menyebabkan gangguan ini terjadi, seperti obat-obatan.
5. Gangguan serviks
Pada wanita, lendir serviks bisa sangat berperan dalam urusan reproduksi. Lendir serviks membuat sperma bisa mencapai sel telur dengan lebih mudah. Hal ini tentunya akan membuat pembuahan terjadi dalam rahim.
Sayangnya, gangguan pada serviks dapat menyebabkan perubahan komposisi lendir serviks serta menghambat jalur sperma yang masuk. Kondisi kesehatan organ intim wanita biasa menjadi penyebab masalah ini.
6. Stres
Stres sebenarnya termasuk ke dalam gangguan kesehatan mental. Namun, kondisi ini bisa menjalar kepada gangguan fisik dan kerusakan organ tubuh. Stres akan membuat banyak organ tubuh tidak bisa bekerja dengan baik, salah satunya adalah organ reproduksi.
Masalah stres ini bisa terjadi pada siapa pun. Mereka yang memiliki pekerjaan berat sehari-hari punya risiko stres yang sama dengan para ibu rumah tangga. Hanya saja penyebab stres bisa saja berbeda.
7. Faktor genetik
Infertilitas juga bisa muncul karena faktor bawaan genetik dari keturunan. Genetika diketahui berkontribusi pada sekitar 15% infertilitas pria. Pria yang memiliki kelainan produksi sperma mungkin saja didapat dari orang tuanya. Contoh kondisi genetik spesifik dan masalah kromosom yang dapat menyebabkan infertilitas pria adalah sindrom Klinefelter dan Kallman.
Genetika juga diketahui berkontribusi pada sekitar 10% infertilitas wanita.
Faktor genetik tertentu yang mempengaruhi infertilitas wanita termasuk perubahan kromosom yang diturunkan atau varian gen tunggal yang diturunkan dari orang tua ke anak. Selain itu, jika ada riwayat keluarga dengan kondisi medis tertentu, seperti menopause dini atau endometriosis, seseorang mungkin berisiko lebih tinggi untuk memiliki masalah kesehatan yang sama juga.
- Infertility https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertilityDiakses pada 20 September 2022
- Infertility https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/symptoms-causes/syc-20354317Diakses pada 20 September 2022
- Can Infertility Be Cured? https://www.medicinenet.com/can_infertility_be_cured/article.htm#:~:text=Depending%20on%20the%20cause%20of,and%20result%20in%20successful%20delivery.Diakses pada 20 September 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar